Senin, 18 Januari 2010

For all Teacher


Segenap Redaksi SCIENTA, mengucapkan HUT PGRI KE 64

Redaksi scienta

REDAKSI:
Penasehat : Abdul Rasyid Suharto PU, M.Ed
Penanggungjawab : Ibu Kun Mardani M, SP.d
Pimred : Anisa Fitri N, S.Kom,
Redaksi: Luqman Hakim, S.Pd,
Devi Bahsri,S.Si, Dewi Sundari, S.IP,
Yani Hamdani, Lc
Lay out : Achsin Rosidi, S.Kom,

Mutiara AL Qur'an

Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
( Al Ahzab : 21 )

Ensiklopedia

PGRI

PGRI lahir pada 25 November 1945, setelah 100 hari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Cikal bakal organisasi PGRI adalah diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932.
Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24 – 25 November 1945 di Surakarta. Melalaui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan.  Sejak Kongres Guru Indonesia itulah, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah  Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Akhlaqku : Berkata baik atau diam !

Najihah seorang siswa kelas 2 SD tampak sedih, duduk disudut kelas. Terdengar isakan tangisnya yang menyayat hati. Teman-teman, apa ya yang membuat Najihah bersedih ?
Sebelumnya najihah sangat ceria, bermain dan bercanda dengan teman-temannya. Ternyata, ketika sedang bermain. Ada seorang murid namanya andre, yang mengatakan hal yang membuat hati najihah tersinggung dan sedih. Apa sih yang dikatakannya ?
Andre mengatakan najihah anak yang tak pandai, karena tidak bisa menebak jawaban dari game yang sedang dimainkan.
Setiap anak pasti ingin dihargai dan tak mau dihina, oleh sebab itu janganlah anak-anak berkata yang menyinggung hati orang lain. Kalau lisan kita tidak bisa Berkata baik, lebih baik DIAM !

Profil Murid



Afdha Rasyidi adalah murid kelas 4 Ibnu Rusyd,yang lahir pada 9 februari 2000. Si pemberani dan ekspresif ini adalah putra dari Bp. Drs. Arfan Usman, MPd dan Ibu Syarifah Raudah.

Anak Bungsu dari 2 bersaudara yang mempunyai makanan favorit telur dadar ini, tinggal di Perumahan Pemda. Hobinya, belajar Bahasa Indonesia. Guru yang paling berkesan adalah Bu Kiki dan Bu Elsa. Ketika kelasnya mendapat giliran piket petugas upacara, Afdha selalu terpilih menjadi Pemimpin Upacara. Karena kewibawaan yang terpancar dari wajahnya.

Profil Guru


Dalam Profil pertama pada edisi perdana scienta, kami hadirkan kisah tentang Ibu Kun Mardani Murtiningsih, SPd, yang biasa kita panggil Bu Kun. Kepala Sekolah SD Sains-Tahfidz kita.

Bu Kun lahir di Solo pada 20 Desember 1949, namun masa kecil beliau dari SD-perguruan tinggi dilalui di Semarang. Bu Kun pernah menempuh pendidikan D3 Hukum di Undip, beliau lulus tahun 1974, dan pada tahun yang sama beliau hijrah ke Jakarta. Kemudian beliau memulai karier sebagai supervisor di perusahaan coklat Van Houten. Dan melanjutkan studi di UNJ dengan Jurusan Bimbingan dan Konseling. Pada tahun 1979, Bu Kun memulai kariernya sebagai guru di sekolah Ora et Labora, lalu berpindah di Sekolah Al Azhar pusat pada th 1994-2007.

Bu Kun adalah ibu dari 4 orang anak, Haris Abdul Jabbar, Arya Purnama sari dewi, Yuanita Dyah Ayu, Ratu Mira Aulia R, di Siak, beliau didampingi suami tercinta Bp. Kadir Husein Some, dan si bungsu ratu yang masih sekolah di kelas 2 SMU 2 Siak.

Motto Bu Kun : Menjalani semua pekerjaan dengan senang hati, niscaya akan membuat selalu awet muda !

Selasa, 12 Januari 2010

KAryaku : GUruku

Guruku Yang Tersayang

Guruku,

Kau adalah pelita hidupku

Kau adalah orang yang telah mengajariku,

dari aku kecil

Terima kasih Guruku,

Kau mengajariku Bahasa Indonesia,

Bahasa Arab, Matematika dan lain-lain
Guruku,

Kau banyak berjasa padaku

by cyntia

Sekolahku : KEtika BUnga Bicara !

Pagi yang cerah, dengan semburat mentari di ufuk pagi menghangatkan jiwa-jiwa yang bergegas untuk beraktivitas. Disepanjang jalan kota Siak tampak berbeda, terlihat meriah dengan spanduk dan umbul-umbul warna-warni bertuliskan ucapan selamat untuk guru. Yah, hari ini tanggal 25 November, adalah hari ulang tahun PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia). Para guru mengenakan baju PGRI-nya, terlihat sangat bersahaja.

Saat sarapan pagi bersama, seorang teman guru Bu imah bercerita dengan mata berkaca-kaca mengenang para gurunya terdahulu, yang telah menorehkan kenangan tak terlupakan untuk murid-muridnya. Bukan hanya kenangan biasa, kenangan akan ilmu dan pengajaran yang diberikan dengan cinta kasih mereka. Para guru yang sekarang berdiri didepan murid-muridnya, adalah murid-murid kecil puluhan tahun yang lalu. Yang merasakan ’nikmat’ pengajaran dari sebuah sistem pendidikan masa lalu.

Sebelum mengikuti proses belajar mengajar di kelas, kami para guru dan murid-murid SD Sains Tahfidz Islamic Center Madinatul Ulum, berkumpul di lapangan untuk mengadakan upacara memperingati HUT PGRI. Terlihat dilapangan siswa-siswa sudah berbaris rapi, ditangan mereka ada buket bunga. Mereka tampak begitu sibuk dengan bunga ditangannya.

Begitu upacara usai, anak-anak berbaris rapi dan bersalaman dengan para guru sambil memberikan bunga kepada guru yang mereka inginkan. Momen ini sangat berarti buat para guru. Anak-anak yang polos akan memberikan bunga pada guru yang paling disukainya. Kami jadi berfikir dan menerawang ketika kami mengajar dikelas.....Apakah yang sudah kita berikan ? Sudahkah kenyamanan menemani proses belajar mereka. Sudahkah kita meraih ’hati’ murid-murid kita.....?

Anak-anak akan sangat jujur ...walau tanpa kata, bunga itu sudah mewakili hatinya. Namun, Bapak dan ibu guru jangan bersedih ketika bunga yang sampai ditangan tak seberapa.
Kita harus melihat ke depan dan memperbaiki interaksi kita dengan murid. Memberikan segenap cinta kita untuk mengiringi proses belajar mereka.

Selamat untuk guru-guru yang mendapatkan banyak bunga.....cinta kita telah mendapat balasan berupa cinta yang lebih besar dari murid-murid kita. Amanah besar yang harus kita jaga...menjadi teladan terbaik buat mereka.

Bunga-bunga itu akan senantiasa menghiasi kelas-kelas kita, ketika kita pandang terbayanglah wajah murid-murid tercinta. Wajah yang akan menjadi calon-calon pemimpin negeri ini. Untuk mereka, berikanlah yang terbaik. Mengajar dengan penuh cinta, ketulusan dan kesabaran.
Ya Allah..jadikanlah murid-murid kami bunga-bunga yang bermekaran ditaman hati para guru....!
( alid )


Marilah kita kenang semangat pahlawan pendidikan terdahulu untuk memajukan Pendidikan Bangsa..!
Hasil kongres PGRI pada Tanggal 25 November 1945, Guru serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan :
1. Memepertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia
2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan
3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.

Lembutkan Hati Dengan Salam

From : Our Headmaster

Rekan Guru, tenaga Kependidikan yang saya cintai,

Guru adalah profesi yang telah kita pilih, dan akhirnya membuat kita jatuh cinta. Menyelam ke dunia pendidikan terasa tak ada habisnya untuk kita belajar. Belajar untuk menjadi sosok teladan bagi murid-murid kita.
Suatu saat saya pergi ke sebuah sekolah, di sana saya disambut dengan salam ramah seorang murid. Dia mendatangi saya dengan lembut dan mengucap, “Assalamu’alaikum Ibu, ada yang bisa kami Bantu ?”
Saya terharu dan tercekat….sudahkah kita bisa menanamkan keindahan salam buat murid kita ? mengucapkannya pada siapa saja sembari menawarkan bantuan.
Segalanya bermula dari diri kita. Gurunya!
Ucapkan salam dengan lembut kepada siapa saja yang kita jumpai
Kun Mardani M, SPd

Headline : Berpacu Dalam Prestasi

Pagi itu, senyum manis menghiasi wajah Ilma Raihana, gadis kecil murid kelas 3 Albiruni. Wajah cantiknya terlihat penuh haru, ketika Ibu Kun kepala sekolah SD Sains Tahfidz memanggil namanya dalam upacara bendera hari senin.

Dengan tersipu malu, gadis kecil itupun maju ke tengah lapangan upacara. Semua mata tertuju padanya, ada apa gerangan.....?

Ternyata Ibu Kun akan memberikan Piala dan hadiah untuk Ilma. Yah Ilma, telah memenangkan Lomba Kompetisi Matematika Terbuka Metode Sakamoto Tingkat SD se-Riau. Ilma meraih Juara Harapan 1. Alhamdulillah.

SD Sains-Tahfidz mengikutkan 7 murid untuk mengikuti lomba tersebut di Pekanbaru. Dibawah bimbingan Bu Dini dan Bu Yatimah yang dengan telaten melatih mereka soal-soal matematika, untuk persiapan lomba.

Akhirnya, Sekolah kita bisa menorehkan prestasi tingkat propinsi, padahal lomba matematika ini baru pertama kali diikuti, dari 900-an peserta. Semua guru dan teman-teman Ilma ikut bahagia.
Untuk ananda yang belum memenangkan perlombaan, jangan sedih ya....teruslah berlatih, belajar dan belajar..... Insya Allah peluang kalian masih terbentang luas. Teruslah berprestasi siswa-siswa SD Sains-Tahfidz !
( Alid )

From : Redaksi Scienta

Alhamdulillah….akhirnya kami bisa menyelesaikan pembuatan newsletter SD Sains-Tahfidz edisi perdana.

Bahagia sekali rasanya, mempunyai media untuk bisa berbagi informasi dan mengasah kemampuan dalam dunia jurnalistik.

Edisi perdana ini masih banyak kekurangan, kami nantikan masukan dari rekan-rekan guru dan karyawan Islamic center. Dan tak lupa pada anak-anak murid tercinta SD Sains- Tahfidz, kalian boleh mengirimkan karya tulisan kalian nanti.

So, let’s read and write....! Ciptakan budaya membaca dan menulis di lingkungan SD Sains Tahfidz. Semangat…..!!
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Redaksi